Saham Perbankan RI Jadi Jagoan, Peluang Masuk ke Sederet ETF Berikut
Monday, February 12, 2024       09:28 WIB

Ipotnews - Pasar Saham Regional dan Indonesia berpotensi bergerak positif dengan rencana berakhirnya era kenaikan suku bunga di Amerika. Peluang investasi di Asia juga menjagokan India dan Indonesia (khususnya perbankan) sebagai pilihan investasi di 2024.
"Kami melihat ini sebagai peluang untuk masuk ke dalam ETF di hari ini dengan rekomendasi ETF antara lain (Premier ETF Pefindo I-Grade), ETF (Premier ETF MSCI Indonesia Large Cap), dan (BNP Paribas IDX30 Growth ETF) yang kesemuanya dikelola secara index," papar ETF Desk Indo Premier Sekuritas dalam catatannya pagi ini, Senin (12/2).
Global Market Wrap
Wall Street tercatat bervariasi di Jumat pekan lalu sementara minggu ini pelaku pasar global akan menunggu rilis data inflasi CPI dan stimulus di pasar saham China yang berpotensi menjadi sentimen regional.
DJI - 38,671 (-0.14%)
S&P500 - 5,026 (+0.57%)
NASDAQ - 17,962 (+1.01%)
SSEC - 2,865 (+1.28)
EIDO - 22.43 (+0.76%)
Indo 10Y Yield - 6.719 (+1.50%)
USD-IDR - 15,635 (+0.15%)
Domestik, Indonesia menghadapi Pemilu yang akan diadakan 2 hari lagi dengan survey menjagokan Kandidat nomor 2, Prabowo - Gibran sebagai nomor satu.
IHSG pekan lalu tercatat +0.38% dengan inflow Rp3.4tn, inflow selama dua minggu beruntun sementara pasar obligasi tercatat outflow di Rp0.42tn.
Berikut update pasar untuk hari ini:
: FY23, catat laba bersih Rp4.8tn (-10.5% yoy) dibawah estimasi kami dan konsensus. Sementara pendapatan di Rp38.6tn (-6.3% yoy) karena daya beli rendah dan tren penurunan akibat boikot dan subtitusi. GPM tercatat di 49.7% akibat normalisasi biaya. Maintain Hold.
: Preview FY23, pendapatan di US$1.3bn dibawah estimasi kami dan konsensus karena harga jual NPI dan GNM yang rendah di 4Q23. berpotensi mencatat pendapatan US$454mn di 4Q23 (-13% qoq). Maintain Buy, lower TP.
: Preview FY23, dapat mencatat pendapatan US$1.7bn inline estimasi kami dan konsensus. Dimana volume penjualan emas turun ke 31koz (-37% qoq) sementara tembaga dari tambang Wetar menurun 30% qoq. Maintain Buy.
: FY23, Revenue $1,232.26 Juta (4.5% yoy/5.5% qoq), Net Profit $274.33 Juta (36.9% yoy/1.3% qoq).
: FY23, Revenue Rp51,229 Miliar (9.6% yoy/7.7% qoq), Net Profit Rp4,506 Miliar (-4.6% yoy/95.7% qoq).
: Ride-hailing & food delivery terbesar di Asia Tenggara Grab & Goto membuka kembali pembicaraan untuk melakukan merger. Potensi merger besar yang bertujuan menghentikan kerugian yang terjadi akibat persaingan ketat antara aplikasi ini.

Sumber : admin